THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 02 Januari 2009

PERLUKAH CIUMAN DALAM PACARAN??

PADAFENOMENACIUMAN DALAM PACARAN

Faktanya,kebanyakan teman-teman pernah mendengarbahwa teman mereka telah melakukan ciuman dalam pacaran. Saat pertanyaan,“Perlukah ciuman dalam pacaran?” Sebagian menjawab dengan jujur, “Tergantung! Kalau sekarang belum butuh.Tapi kalau nanti, ya…. Bisa jadi.”

Padadasarnya semua remaja mengetahui bahwaciuman itu haram karena dilakukan oleh yang bukan mukhrim dan mengundang perzinaan.Selain itu, mereka juga tahu bahwa ciuman dalam pacaran bukan budaya kita sebagai orang timur, apalagi orang Minangkabauyang menganut prinsip adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah.

Adanya tekanandari teman sebaya bahwa ciuman merupakan pembuktian cinta adalah salah satualasan ciuman dalam pacaran di kalangan remaja. Sering si pacar memaksa karena teman-temannya yang lain sudah pernahciuman. Alasan lain, juga ada karena ingin tahu rasanya, nafsu, dan longgarnyacontrol social. Nah, ada juga teman-teman yang berpendapat, bahwa ciuman pipiitu boleh-boleh saja.

CARE FORCE menghargaiketerbukaan teman-teman remaja. Kejujuran dalam atmosfir kekeluargaan danperasaan saling percaya adalah sebuah titik terang untuk menentukan sikap CAREFORCE terhadap fenomena ini. Pencerahan itu muncul saat kami sampai padapertanyaan, tahu nggak, kalau ciumanbisa menularkan penyakit kelamin, HIV dan beberapa penyakit menular lainnya? “Nggak!”Demikian jawab sebagian besar teman-teman.

Ciumanyang menyebabkan pertukaran air liur sebenarnya menjadi peluang penularanbeberapa penyakit. Air liur mengandung bakteri dan kuman-kuman yang bisamenularkan penyakit seperti bau mulut, TBC,Hepatitis, bahkan penyakit kelamin seperti Kencing Nanah. Pada kasus dimanaterjadinya luka atau sariawan dan gusi berdarah, HIV bisa memanfaatkan medialuka sebagai penularan virus.

Faktanya, kitaataupun si pacar tidak benar-benar tahuapakah kita sama-sama bersih dari penyakit tersebut. Karena beberapapenyakit, membutuhkan waktu untuk memperlihatkan gejalanya, meski sementara ituia sudah dapat menularkan pada orang lain. Maka untuk melindungi diri sendiriataupun si pacar, CARE FORCE menolakciuman dalam pacaran. Pun jika nanti akan menikah, perlu dilakukanpemeriksaan kesehatan yang menyeluruh agar kedua belah pihak sama-sama siapsecara jasmani.

CARE FORCEberpendapat bahwa pacaran yang tidakmelibatkan hubungan seksual (termasuk ciuman) adalah potensi untuk mengaturhasrat seksual yang ada pada diri remaja. Kepercayaan dan saling pengertianuntuk sama-sama menjaga sikap agar tidak mengekspresikan perasaan sayang dancinta itu pada kegiatan seksual adalah ciri pacaran sehat yang mengajarkan kitauntuk bertanggung jawab pada diri, pacar, dan hasrat seksual yang kita miliki.

CARE FORCE melihat, bahwa selama ini, kita kurangmendapatkan referensi yang asyik soal pacaran yang keren. Sehingga kita selalumencocokkan diri dengan orang-orang di TV atau majalah, seolah jika bisamelakukan seperti mereka, kita merasa sudah keren. Untuk itu, perlu dibuat sebuah konsep pacaran yangkeren namun sehat tanpa harus melibatkan hubungan seksual seperti yangbanyak didikte oleh media. Ini jelas butuh kreativitas kita!!!

CARE FORCE,mulai dari diri sendiri, akan sama-sama mengajak teman, saudara atau siapa sajauntuk tidak melakukan ciuman dalam pacaran salah satunya karena alasankesehatan.

0 komentar: